Ditaman Seribu Bunga Aku Menunggu





saat itu, bukan parasmu yang membiusku,
bukan pula suaramu, atau indahnya lekuk tubuhmu,
tetapi kedewasaanmulah yang menimang hasratku,
cita citaku bertumpu padamu,
hati mengajakku tuk menyapamu,
sapaan taman seribu bunga,
dan dirimupun membuka segenap pintu2nya,
bersama sang waktu tumbuh subur disekelilingnya benih bunga cinta,
tetapi darimana datangnya luka,
kau berlalu dan tak kembali,
0 Komentar untuk " Ditaman Seribu Bunga Aku Menunggu"

Back To Top